No Telp. +62-21 29563045 | Email : sales@testindo.com

Mengapa Sih Chassis Dynamometer Penting Bagi Kendaraan?

chassis dynamometer

Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai chassis dynamometer, sebelumnya mari kita bahas dulu apa itu dynamometer. Dynamometer merupakan alat yang dipakai untuk mengukur besar daya dan torsi optimal dari suatu motor  pada putaran mesin (Rpm) tertentu. Dari hasil yang diperoleh karenanya dikenal apakah kondisi mesin masih sesuai dengan spesifikasi atau tidak. Bila kondisi mesin tidak baik karenanya diberi perlakuan pada mesin supaya hasil yang diperoleh lebih baik. Dynamometer juga dipakai untuk mesin modifikasi seperti untuk balapan dan lainnya. Dengan dynamometer, diperoleh info pada saat Rpm berapa dicapai daya dan torsi optimal sehingga diperoleh kondisi pas bagi mesin tersebut. Dynamometer juga mengukur emisi gas membuang serta perbandingan bahan bakar dan udara (Air Fuel ratio) pada mesin.

Dynamometer terbagi 2 diantaranya :

1. Engine dynamometer (mengukur daya dan torsi melewati Flywheel mesin/ Engine stand)

2. Chassis Dynamometer(mengukur daya dan torsi mesin melewati axle roda atau ban kendaraan yang bertumpu pada roller dynamometer dengan kondisi chassis dan mesin komplit terpasang seluruhnya.

Pada pembahasan kali ini, kita akan fokus membahas mengenai Chassis Dynamometer!

Chassis Dynamometer merupakan alat pengujian yang dipakai untuk mengukur daya dan torsi optimal dari mesin dalam kondisi mesin dan chassis kendaraan telah terpasang seluruhnya. Jadi hasil dari penilaian pada alat ini bisa menonjolkan daya dan torsi yang diperoleh sama dengan hasil yang diperoleh pada saat kendaraan berjalan. Jadi diibaratkan lantai dynamometer sebagai jalan raya dan hasil yang diperoleh dari chassis dynamometer tidak jauh berbeda / relatif sama dengan kondisi realnya. Alat ini betul-betul jauh berbeda dari engine dynamometer. Hasil yang diperoleh chassis dynamometer merupakan kondisi kendaraan dengan bobot, meskipun hasil dari engine dynamometer merupakan kondisi mesin saja atau daya dan torsi mesin tanpa bobot.

Berdasarkan cara kerjanya, Chassis Dynamometer terbagi 2 ragam diantaranya:

1. Axle dynamometer

Pada pengujian dengan memakai Axle Dynamometer, masing-masing Axle atau as roda kendaraan dihubungkan ke alat chassis dynamometer sebagai input dari pengujian daya dan torsi yang dibuat.

2. On Wheel Dynamometer

Pada pengujian dengan memakai on wheel dynamometer, kendaraan berada diatas roda dengan masin-masing roda berada diatas roller dynamometer

Chassis Dynamometer biasanya dipakai pada kendaraan roda 2 ataupun roda 4. Acap dipakai pada workshop pengujian, ataupun bengkel motor yang khusus dalam pengujian kendaraan. Acap dipakai untuk menguji kendaraan beroda empat ataupun motor untuk balapan ataupun kendaraan yang dipakai sebagai pengujian, seperti memberi perlakuan untuk menghemat bahan bakar, mengurangi emisis gas membuang dan lain sebagainya. Jadi segala perlakuan yang diberi pada kendaraan akan dikenal akibatnya dari alat, apakah perlakuan tersebut memberikan imbas yang signifikan atau tidak.

Prinsip kerja pada alat ini betul-betul simpel merupakan input data dibuat dari axle roda yang disambungkan dengan alat chassis dynamometer atau dari roda yang bertumpu pada roller pengujian. Saat roda atau axle berputar, data pengujian akan ditampilkan pada display monitor dynamometer.

Kelebihan :

Bisa mengetahui kondisi mesin mulai dari daya, torsi, emisi bahan bakar, perbandingan bahan bakar dan lainnya

Memudahkan dalam settingan pengapian dan bahan bakar untuk menempuh peforma yang pas

Data tampilan atau interface yang mempermudah dalam pembacaan hasil pengujian

Menghemat biaya, karena bisa mengetahui modifikasi yang dikerjakan apakah memberikan hasil peforma yang lebih baik atau tidak.

Sumber : Dynamometerindonesia

Promosi Testindo Promosi Testindo Author

Popular Posts